10.30.2011

" Diksi dan Kalimat "

pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang diksi dan kalimat ! pada bagian kalimat saya akan membahas tentang kalimat effektif dan kalimat tidak effektif.
tidak usah berlama-lama langsung saja kita bahas :D .

Diksi, kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan. Diksi atau Plilihan kata mencakup pengertian kata – kata mana yang harus dipakai untuk mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata – kata yang tepat atau menggunakan ungkapan – ungkapan, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi.

Pemilihan kata mengacu pada pengertian penggunaan kata-kata tertentu yang sengaja dipilih dan digunakan oleh pengarang. Mengingat bahwa karya fiksi (sastra) adalah dunia dalam kata, komunikasi dilakukan dan ditafsirkan lewat kata-kata. Pemilihan kata-kata tentunya melalui pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk mendapatkan efek yang dikehendaki (Nurgiyantoro 1998:290).

Jika dilihat dari kemampuan pengguna bahasa, ada beberapa hal yang mempengaruhi pilihan kata, diantaranya :

* Tepat memilih kata untuk mengungkapkan gagasan atau hal yang ‘diamanatkan’

* kemampuan untuk membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembacanya.

* menguasai sejumlah kosa kata (perbendaharaan kata) yang dimiliki masyarakat bahasanya, serta mampu menggerakkan dan mendayagunakan kekayaannya itu menjadi jaring-jaring kalimat yang jelas dan efektif.

Adapun fungsi Pilihan kata atau Diksi adalah Untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas. Maka sebuah kata akan lebih jelas, jika pilihan kata tersebut tepat dan sesuai. Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berlainan antara penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata bertujuan agar tidak merusak suasana. Selain itu berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Dan juga dengan adanya diksi oleh pengarang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial dalam cerita tersebut.

Ciri-cir diksi yaitu menggunakan lafal, tekanan, intonasi yang sesuai menentukan pilihan kata (diksi), bentuk kata dan ungkapan yang tepat dalam kalimat.

Syarat Ketepatan Pemilihan Kata
Terdapat 6 syarat, yaitu :
1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi.
Contoh :
• Bunga mawar
• Bunga bank
2. Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim.
Contoh :
• Pengubah
• Peubah
3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip ejaanya.
Contoh :
• Intensif – insetif
• Preposisi – proposisi
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata - kata abstrak.
Contoh : Kebijakan, kebajikan, kebijaksanaan.
5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasang secara tepat.
Contoh :
• Antara….dan….
• Tidak….tetapi…
6. Dapat membedakan kata-kata umum dan kata khusus.
Contoh :
• Kata umum : melihat
• Kata khusus : melirik, melotot, mengamati, mengawasi.

" Kalimat "

kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan maksud penulis secara
tepat sehingga dipahami oleh pembaca.
Syarat kalimat efektif ada 6 macam :

1. Kesatuan
Kesatuan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat.
2. Kepaduan (koherensi)
Kepaduan adalah terajadi hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat.
3. Keparalelan
Kepaarlelan adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, polanya dan frasa
yang dipakai di dalam kalimat.
4. Ketepatan
Ketepatan adalah kesesuaian pemakaian unsur-unsur yang membentuk suatu kalimat
sehingga tercipta suatu pengertian yang pasti.
5. Kehematan
Kehematan adalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
6. Kelogisan
Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis atau masuk akal.

Beberapa Kasus Kalimat Tidak Efektif
Ada 3 kesalahan yang menyebabkan ketidak efektifan suatu kalimat :
1. Kalimat yang tidak dipahami maknaya, tetapi terasa kurang pas dan seperti
ada yang mengganjal.
2. Makna kalimatnya sukar dipahami karena mendua (ambigu)
3. Jika terjadi salah nalar pada kalimat tersebut.

Contoh kalimat tidak efektif :
1. Saya melihat kelakuan anak itu bingung
2. Bagi yang menitip sepeda motor harap dikunci
3. Bebas parkir

Sumber : www.scribd.com,www.google.com,azizturn.wordpress.com
»»  Baca Selengkapnya ...